Apa Itu Marketing? Fungsi & Contoh Strategi Marketing dan Mengapa Marketing Sangat Dibutuhkan

 

Apa Itu Marketing

Marketing adalah sebuah proses aktivitas perusahaan untuk menciptakan, mengomunikasikan, menyampaikan, dan agar calon konsumen dapat mengetahui produk baik barang maupun jasa, yang ditawarkan, untuk bertujuan menarik minat target audiens, pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat umum terhadap sebuah produk yang ditawarkan.


Mengapa ada Marketing? Mengapa Marketing Sangat Dibutuhkan?

Marketing / Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia.

Contohnya, seorang manusia membutuhkan air dalam memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan dahaganya akan terpenuhi.

Oleh sebab itu..

Marketing sangat di butuhkan Perusahaan untuk menjalankan riset pasar, analisis, hingga menetapkan target konsumen untuk menunjang kegiatan pemasaran.

Kegiatan pemasaran itu sendiri secara spesifik mencakup periklanan dan promosi.

Contohnya, mereka akan melibatkan endorse dari public figure, slogan yang mudah diingat dan teriyang iyang di kepala, kemasan atau desain yang eye catching, hingga eksposur di berbagai media.


Apa Fungsi Marketing?

Fungsi marketing adalah untuk membangun citra brand, meningkatkan brand awareness, hingga meningkatkan potensi penjualan. Supaya fungsinya berjalan dengan baik, dibutuhkan strategi marketing yang tepat.

 

1. Fungsi Riset

Salah satu kegiatan marketing adalah menggali informasi mengenai sebuah produk yang diperlukan oleh konsumen atau melakukan pengembangan dari produk yang sudah ada tentang kelebihan dan kekurangannya, kemudian melaporkannya semua datanya kepada perusahaan agar segera ditindaklanjuti.

Kegiatan riset harus dilakukan oleh perusahaan atas performa produk dan pemasaran yang telah dilakukan. Penelitian pasar ini dilakukan untuk mengetahui produk apa yang sedang diperlukan oleh konsumen.

Dengan adanya kegiatan marketing ini, perusahaan akan lebih mudah dalam menganalisa kebutuhan konsumen, dapat lebih tepat sasaran dalam menentukan targetnya sehingga dalam proses pemasarannya produk yang dihasilkan dapat diterima pasar.


2. Fungsi Promosi

Promosi merupakan suatu bentuk komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh para marketer untuk memberikan informasi dan menawarkan suatu produk barang atau jasa dengan tujuan agar calon konsumen tertarik dan melakukan keputusan pembelian agar perusahaan dapat memperoleh hasil yang maksimal dan memuaskan.

Kegiatan promosi ini beragam, mulai dari strategi penetapan harga, memberikan diskon, melakukan iklan berbayar, dan lain sebagainya.


3. Fungsi Distribusi

Produk yang telah dihasilkan tentunya akan dipasarkan ke khalayak ramai. Dalam hal ini, kegiatan marketing berfungsi untuk menerapkan perencanaan strategi yang baik dan benar agar bisa sampai ke tangan konsumen dengan cara pendistribusian yang tepat baik dengan cara dipindahkan, diangkut, dan disimpan.

Marketing lah yang akan menentukan lokasi-lokasi yang potensial, dimana tempat barang/jasa tersebut yang banyak dicari. Misalkan pemindahan barang dari pabrik menuju ke tempat konsumen atau distributor, seperti supermarket dan lain sebagainya melalui darat, air atau udara.


4. Fungsi Penyediaan Sarana

Marketing berfungsi menyediakan sarana karena berkaitan erat dengan kegiatan yang mampu memandu jalannya operasional pemasaran. Fungsi ini meliputi segala proses pengumpulan informasi, komunikasi, penyortiran serta pembiayaan.

Penyediaan sarana ini diklasifikasikan menjadi bebera fungsi yang terdiri dari info pasar, penanggulangan risiko, proses mengumpulkan, komunikasi, penstandaran, penyortiran, dan pembiayaan.

 

5. Fungsi Penjualan

Kegiatan marketing tentunya dilaksanakan untuk mendapatkan income yang memuaskan. Dalam hal ini marketing berfungsi untuk menghasilkan pemasukan bagi perusahaan dengan cara melakukan penawaran dan penjualan terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan guna menciptakan penjualan yang dapat berupa aktivitas mempertemukan pembeli dan penjual.

Proses ini dapat dilakukan secara langsung ataupun dengan perantara. Kegiatan penjualan adalah tahap awal dari pembelian, karena kegiatan pembelian tidak akan terjadi apabila tidak ada kegiatan penjualan.


6. Fungsi Perantara

Demi lancarnya kegiatan bisnis suatu perusahaan, perlu adanya cara untuk dapat tersalurkannya produk yang telah diproduksi oleh produsen kepada konsumen.

Hal ini dilakukan melalui perantara pemasaran atau marketing yang bertugas menghubungkan aktivitas pertukaran dengan distribusi fisik. Aktivitas fungsi perantara antara lain meliputi pembiayaan, pencarian informasi, pengklasifikasian produk, dan lain sebagainya.

 


Contoh Strategi Marketing Terbaik yang Bisa Kamu Tiru


Berikut adalah 5+ strategi pemasaran produk yang bisa kamu praktikkan:

  1. Memanfaatkan Mesin Pencari Search Engine

Tahukah kamu? 93% pengunjung website berasal dari mesin pencari.

Selain itu, 74% pembeli mengaku bahwa mereka melakukan pencarian di internet sebelum membeli secara langsung.

Fakta di atas menunjukkan bahwa mesin pencari adalah alat yang potensial untuk menarik calon pembeli.

Nah, agar produkmu mudah ditemukan di mesin pencari, ada dua cara yang bisa kamu coba, yaitu:

  • Search Engine Optimization (SEO) – Melakukan praktik-praktik tertentu agar websitemu bisa muncul di halaman pertama mesin pencari.
  • Search Engine Marketing (SEM) – Mengiklankan websitemu di halaman pertama mesin pencari.

Inti dari kedua strategi tersebut adalah berusaha sebisa mungkin untuk menampilkan websitemu di halaman pertama mesin pencari. Sehingga semakin banyak orang yang mengklik websitemu dan menemukan produkmu.

Contohnya seperti yang dilakukan oleh ZALORA. Mereka tidak hanya mengiklankan website mereka di Google, tapi juga berhasil menempatkan website mereka di peringkat pertama hasil pencarian.


    2. Membuka Program Afiliasi

Bingung mencari cara untuk mempromosikan produk? Kenapa tidak membayar orang lain saja untuk melakukannya?

Ya, kurang lebih itulah inti dari program afiliasi. Jadi, jika ada orang yang berhasil menjual produkmu, mereka akan mendapatkan komisi.

Walau kesannya simple, tapi dampaknya tidak bisa dianggap remeh, lho. Karena, semakin banyak orang yang mempromosikan produkmu, pasar yang kamu raih bisa semakin luas.

Sebelum membuat program afiliasi, ada beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan.

Contohnya seperti jenis produknya, komisi yang ditawarkan, hingga kemudahan untuk mempromosikan produknya: baik melalui link, banner, atau kode kupon.



Salah satu bisnis yang menggunakan strategi ini adalah Booking.com. Mereka menawarkan program afiliasi untuk orang-orang yang tertarik dengan bisnis pemesanan akomodasi online. Komisi yang ditawarkan pun cukup menggiurkan, yakni hingga 40%!

Dengan program ini, semakin banyak orang yang menawarkan pemesanan hotel melalui Booking.com.


    3. Menggunakan Platform Media Sosial

Media sosial merupakan platform yang bagus untuk menarik perhatian calon pembeli. Tak heran, sudah banyak bisnis yang memanfaatkannya. Mulai dari Facebook dan Instagram, hingga TikTok.

Biasanya, strategi yang digunakan saat mempromosikan produk di media sosial adalah dengan menampilkan konten yang menarik. Baik berupa gambar atau video. 

Saat menggunakan media sosial, langkah pertama yang perlu kamu lakukan adalah mengidentifikasi target pembeli. Kemudian, tarik perhatian mereka dengan konten-konten yang bermanfaat.

Nah, setelah mereka berhasil menjadi followersmu, kamu bisa mulai mempromosikan produk. 

Namun, pastikan produk yang kamu tawarkan relevan dengan kebutuhan mereka. Jika tidak, promosinya akan dianggap sebagai iklan yang numpang lewat.

Berikut merupakan contoh konten promosi yang diposting oleh Indomie di akun Instagramnya. Mereka mengemas promosi varian Indomie dengan video yang menarik:



    4. Memanfaatkan Konten

Salah satu contoh strategi pemasaran yang sering digunakan pebisnis digital adalah memanfaatkan konten.

Kok bisa? Karena calon pembeli pasti lebih tertarik melihat konten daripada iklan.

Bisa diibaratkan seperti saat menonton televisi. Pasti kita akan lebih tertarik menonton acaranya daripada iklannya, kan?

Begitu pula dengan bisnis online. Pembeli akan lebih tertarik dengan konten yang mendidik atau menghibur– baik berupa artikel, infografik, atau video–daripada melihat iklan.

Nah, melalui konten, kamu bisa menjalin hubungan dengan calon pembeli. Dengan cara ini, kamu bisa lebih mudah memperkenalkan produkmu ke mereka.

Contohnya seperti yang dilakukan oleh Dekoruma. Bisnis furniture yang satu ini kerap memposting konten yang informatif di akun Instagramnya. 



Topik kontennya biasanya terkait cara membuat interior rumah yang lebih menarik – yang mana cocok dengan minat calon pembeli mereka.

Dengan cara ini, Dekoruma dapat menarik calon pembeli untuk mengikuti akun mereka. Lalu, mereka pun bisa dengan mudah menawarkan produk-produknya.


    5. Menggunakan Jasa Influencer

Ingin tahu cara mudah agar produkmu bisa dilihat oleh banyak orang? Pakai jasa influencer aja!

Nah, yang dimaksud dengan influencer adalah orang yang memiliki basis followers yang besar. Contohnya seperti akun YouTube yang jumlah subscribernya mencapai puluhan ribu, ratusan ribu, atau bahkan jutaan. 

Dengan metode ini, kamu bisa membayar “jasa” influencer untuk mempromosikan produkmu di akun mereka. Sehingga, followers mereka bisa mengenal produkmu juga.

Tapi ingat, pastikan influencer yang kamu ajak kerjasama relevan dengan bisnis dan produkmu.

Contohnya, misalkan kamu sedang ingin mempromosikan sepatu bola, tentu tak akan relevan jika promosinya dilakukan oleh seorang food vlogger. Sekalipun akunnya punya jumlah followers yang banyak.

Kok begitu? Karena orang-orang yang mengikuti akun tersebut pasti hanya peduli pada konten-konten berbau kuliner saja. Jika ada produk sepatu bola nongol di situ, pasti mereka akan mengabaikannya.

Salah satu brand yang cukup sering menggunakan jasa influencer untuk mempromosikan produknya adalah Eatsambel.

Mereka mengumpulkan video-video food vlogger yang mereview produk sambal mereka, lalu menampilkannya dalam bentuk highlights di akun Instagramnya:



    6. Melakukan Pemasaran Email

Mau promosi pakai email tapi takut dibilang ketinggalan jaman? Tenang, faktanya malah sebaliknya kok.

Menurut riset Emarsys di tahun 2018, sekitar 81% usaha kecil dan menengah (UKM) masih menggunakan email sebagai saluran untuk berkomunikasi dengan konsumen.

Tapi bagaimana cara agar calon pembeli mau memberikan alamat emailnya? Gampang, kamu hanya perlu membuat lead magnet, yaitu konten bermanfaat yang berfungsi untuk menarik calon pembeli.

Contohnya, misalkan kamu menawarkan ebook gratis. Untuk mendapatkan ebook tersebut, pengunjung harus bersedia memasukkan alamat email mereka.

Nah, jika kamu sudah mendapatkan alamat email mereka, jangan serta merta membombardir kotak email mereka dengan email promosi. Justru sebaliknya, tetaplah mengirim email-email yang bermanfaat.

Jika kamu sudah berhasil meraih kepercayaan mereka, barulah kamu bisa mulai mempromosikan produkmu.

Perusahaan besar seperti Samsung pun bahkan masih mengandalkan email sebagai salah satu saluran pemasarannya.

Mereka kerap mengirimkan email yang berisi informasi peluncuran produk baru atau penawaran promosi:

 






Penulis Naskah dan Cerita : WALTFIN

Copyright © 2023 Muhammad Alfin Dwi Rizki Juniar. All Rights Reserved

Post a Comment

1 Comments